RSS

Menakar Ketegasan

“Menakar Ketegasan”

Catatan dari Acara Development Training FP2I

Bogor, 26-28 Desember 2008)



Setelah “School of Thought” yang “merusak” logika pada minggu lalu, maka pada akhir minggu ini ada catatan tentang kontemplasi waktu dan batu loncat perubahan… Development Training (DT) FP2I.




Tahun lalu catatan tentang DT aku beri judul “Monster itu Bernama Mie”, maka tahun ini aku beri judul “Menakar Ketegasan”. Akan ku urai catatan ini berdasarkan rangkaian hari di mana segalanya akan jelas tergambar. Ini hanya catatan perjalanan, maka semoga ada ilmu, pengalaman atau pelajaran yang bisa aku bagikan.


Hari pertama: Jum’at, 26 dEs ‘09

Kita berangkat jam 4 sore menggunakan Tronton (Truk dinas Tentara) menuju Vila Widuri di Bogor, (sekitar 5 km dari Taman Safari). Perjalanan dilalui sekitar 3 jam dari Ciputat…


Dalam acara DT FP2I ini aku tidak banyak terlibat dalam persiapannya, di tengah panitia lain yang sibuk dengan persiapan, aku justru merasa tenang setelah melepas penat di rumah. Ikut terlibat DT FP2I ini sendiri adalah pilihan berat bagiku, karena aku meninggalkan IMM yang sedang mengadakan Musyawarah Cabang (MUSYCAB). Musycab IMM wajib dihadiri oleh setiap pimpinan IMM komisariat (fakultas) beserta 7 orang delegasi, aku satu dari ketua komisariat itu. Tapi sungguh teramat berat meninggalkan FP2I.. Aku harus tetap ikut DT!

Dan setelah mendelegasikan 7 orang dari Psikologi untuk Musycab, tentunya juga setelah mendapat tentangan dan “kecaman” dari orang2 IMM. Akhirnya aku ikut dalam DT FP2I 2008…

Semoga ini jadi pilihan terbaik…?!


Setibanya di lokasi DT

Ternyata aku tetap diposisikan sebagai Master yang harus mengarahkan acara hingga akhir, padahal ga banyak persiapanku untuk itu. Peserta DT tahun ini berjumlah 37 orang, dengan laki-lakinya hanya 2 orang, dan sebagian besar adalah semester 3. Maka setelah pembukaan acara, tibalah aku (Master) dan Maihan (co-Master) yang mengarahkan acara. Kegiatan malam itu hanya diisi dengan kontrak DT, seputar peraturan, harapan, perkenalan, manual acara dan sebagainya. Hingga pada jam 10 malam semua peserta sudah beristirahat…


Aku sedikit kebingungan menjadi Master, dengan tampangku yang cukup serius, aku lebih tertarik menjadi Koordinator AKSI atau Koordinator Lapangan (KorLap) seperti sebelum2nya... =0 Tapi apa boleh buat, ini tantangan menarik!!


Malam itu semua panitia rapat untuk mempertegas manual acara dan Jobdes masing2, ada sekitar 20 orang panitia. Tapi rasa2nya untuk mengadakan DT ini hanya beberapa orang saja yang sibuk, mungkin hanya 6 orang. Aku, termasuk Ade sebagai ketua pelaksana tidak banyak terlibat. Sehingga harus diperjelas dan dipertegas.


03: 00 a.m.

Aku dan beberapa orang panitia sudah terbangun, karena memang kami tidak banyak tidur malam ini. Kami lebih tertantang untuk menikmati suhu dingin di puncak Bogor daripada harus teggelam dalam dialektika Freud (mimpi-red.)… Maka secangkir mocacino menjadi sahabat terbaik di saat seperti ini =D.


04:45 a.m.

Semua peserta sudah terbangun, dan siap untuk melasanakan shalat subuh. Aku menjadi imam shalat subuh itu. Subuh yang tenang… dan aku begitu menikmati subuh di kaki bukit yang terlalu dingin. Kegitan seusai subuh diisi kultum oleh salah seorang peserta, dia membahas tentang sadaqah, dan rupanya sedikit “menyinggung” tentang qunut yang tidak aku baca dalam shalat subuh tadi.

Hm… aku tidak pernah membaca qunut dalam subuh!


05:30 a.m

Aku menggiring seluruh peserta dan panitia untuk berolahraga di tanah lapang depan vila…



***

Vila Widuri ini sangat luas, nyaman, dan betul-betul indah… Ini membuatku kagum dengan pemandangannya. Vila bergaya klasik dengan kontur tanah yang sedikit berbukit, ada kolam renangnya juga yang cukup luas namun untuk mencapainya harus menuruni anak tangga yang sangat curam. Tapi pemandangan di sekitar kolam renang jauh lebih indah dengan aliran sungai yang sangat jernih…. Subhanallah…

***

Setelah berolah raga, kami menyempatkan untuk bermain bola, yaa lumayan seru ,,, apalagi sudah lebih dari satu tahun aku tidak bersahabat dengan bola…


Lelah segera menyergap kami bersaman dengan bola yang terlempar ke jalan raya… Dan setelah itu aku berinsiatif, ada baiknya kita menguji reputasi kolam renang yang ada di vila ini. Hm.. tawaran menarik! Maka bersama Eja dan Ade kami menuruni tangga curam menuju kolam renang.


-Di dalem aer….-

07:30 a.m

Hari ini materi pertama DT diisi oleh Pak Rahman tentang “Psikologi Islam”. Yang pada kesimpulannya adalah bahwa psikologi Islam tidak akan habis jika diperdebatkan dalam wacananya, karena yang terpenting saat ini adalah lakukan apa yang bisa kita lakukan guna mengembangkan Psikologi Islam dan terapkan ilmu-ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


10.00 a.m.

Setelah materi pertama tadi, maka dilanjutkan dengan materi kedua, yaitu tentang sejarah Forum Pengkajian Psikologi Islam (FP2I), materi ini diisi oleh K’Yusuf, alumni Psikologi UIN Jakarta tahun 2003. K’Yusuf dalam memulai sesi materinya diawali dengan games dan ice breaking menarik, sehingga peserta memulai materi tidak dengan jenuh. Tapi sayang, menurut peserta, dalam penyampaian materinya masih terkesan menjenuhkan.

Usai materi sampai siang hari, maka para panitia kumpul untuk briefing lanjutan mengenai manual acara setelah duhur. Karena pada manual, setalah duhur adalah Interaktif kelompok dan Instrktur, tapi itu tidak cukup untuk menghabiskan waktu hingga menjelang ashar. Maka dalam rapat mendadak itu, diputuskan untuk diadakan games mengisi waktu siang hingga menjelang ashar.

Games Kreatif pun berlangsung…..


-Ratu Kecantikan, Dewa Matahari, Peri, dan segala macam hasil kreasi alam…,-


Selain games, siang ini diadain juga tanding yel-yel antar sesama peserta, dan peserta VS panitia. Dan, rupanya mulailah “ketidaknyamanan” itu…. Tepatnya saat panitia beraksi di hadapan peserta…. Entah siapa yang membuat konsepnya mengumpulkan peserta di tengah dan membentuknya menjadi lingkaran, menyuruh mereka duduk berapatan dan menyaksikan panitia yang tengah beraksi??! Uh,, aku sendiri ga nyaman memposisikan peserta seperti ini….


-Apalah ini yang diperbuat panitia?!!-


Yang aku tahu adalah kita beradu yel-yel tanpa “memaksa” menempatkan mereka sesuai keinginan panitia…. Mulailah sorak sorai ‘merendahkan’ itu bersahutan…Huuu…..… Jelek……. Jelek…. Berisik…… Huuuu………..

Becanda? Ya, ini jelas becanda… Tapi aku dan sebagian lain ga bisa ikut becanda seperti ini…

Tapi ya permainan siang itu tetap aku tutup dengan semangat dan keceriaan…


04.00 p.m

Kita kedatangan tamu……….. Cat dkk.

Ngapain mereka ke sini? Maen? Atau sebagai Presiden terpilih?? Sejujurnya aku ga suka mereka datang ke acara resmi FP2I tanpa maksud yang jelas…!! Dan mulailah saat itu aku makin ga nyaman! Maihan (co-Master) sms saat itu juga, “Bal, mulai saat ini pokoknya acara pegang ma u, aq dah ga mau lagi… pokoknya ga mau! Thx”.

Ahh..!! Aku coba untuk masih bisa bersabar…….


Sore, materi selanjutnya diisi oleh Ust. Fauzan, beliau seorang motivator yang cukup handal… terbukti dengan peserta yang sangat antusias mengikuti sesi materi tersebut. Tapi di tengah keseriusan peserta mengiktui materi itu, rupanya ada yang tak beres dengan diriku…..

Huaaahh…...…….… Ngantukz! Maka setelah 3 pisang goreng dipastikan masuk ke dalam lambung, aku kemudian memasukkannya ke dalam mimpi! zzZZzzz……..zzZzz……….. -,-


05.30 p.m

Mendekati maghrib aku terbangun… dan setelah mandi dengan ‘air es’, aku bergabung dalam shalat maghrib berjamaah…..


08.00 a.m

Malam itu, sebagai materi terakhir DT diisi oleh K’Rizki tentang Pengembangan Diri.. K’Rizki adalah senior FP2I, beliau yang sering mengisi DT dari tahun ke tahun….


-Saat sesi materi: Yang ini mumi-nya cakep ya?? Foto dnk! =0-


Selama K’Rizki menyampaikan materinya, Aku, Dimas dan Adam berada di kamar… Kita dalam diskusi membicarakan DT yang tampak ga beres pada beberapa hal… Diskusi pun berlangsung dengan pintu tertutup.


“Mas, peserta DT ga sopan ma panitia… gw ngeliat panitia malah dimainin, peserta terlalu berani ma panitia sampe gw pikir ga ada bedanya kita ma peserta.. lo liat aja dari cara becandanya… Gw tau emang ini karena kitanya juga ga tegas. Gini, gw kepikiran untuk buat kejutan ke peserta… Misalnya ada yang ulang tahun, terus kita kerjain/marahin, dan kita marahin juga peserta lainnya, terakhir kasih kado untuk yang ulang tahun.. Ya gw pengen disaat kejutan itu kita ngingetin kalo kalian adalah peserta!” Aku mulai serius berbicara.


“Iya tu,, apalagi si ……, tapi jangan pake ulang tahun. Mm... gimana ya...?!” Jawab Dimas.


“Terus Dam, lo tau kenapa Cat kesini??” tanyaku pada Adam.


“Gw ga nyaman ada mereka Dam! Apalagi maihan ngedadak berenti jadi coMaster… Sebagai apa mereka ke sini? Temen? Ya kalo temen cukup lah tau kita ada di sini, jangan melibatkan diri di acara dengan jadi imam shalat atau apalah itu… kalau mau gabung di acara, ya ikuti prosedurnya, daftar dan bayar, ikutin aturan mainnya… Sebagai presiden BEM? Dia belum dilantik! Ga ada hak ikut masuk DT… Gw kaget jg k’Rizki malah nyambut dia… Gw nanti mu coba ngomong ma Adio, dia lebih enak diajak ngobrolnya. Tapi gw juga takut itu berarti ngusir.. Tapi ya gw coba dengan maksud baik qt..”


Maghrib itu selesai “rapat” yang dihadiri Gw (Master), Adam (ketua FP2I, Ade (Ketua Panitia) dan Dimas menyepakati harus ada “bimbingan” ke peserta malam ini. Dan ‘tamu tak diundang’ harus aku bicarakan maksud kedatangannya...

Tapi ternyata belum sempat aku bicarakan dengan Adio, Adam lebih dulu mengambil langkah. Adam ngobrol ma mereka di luar ruangan saat kita masih ada materi dari K’Rizki… Ya semoga baik aja semuanya..


10.30 p.m

Seusai materi malam itu…….

“Sebelum kalian beristirahat saya ingin bicara ke kalian, Serius! Saya tidak pernah bicara seserius ini…” Adam memulai “bimbingannya” ke peserta.


Peserta pun mulai serius memperhatikan, Adam memang tidak sedang marah-marah, ia hanya mengingatkan dengan emosinya yang kuat… Tapi aku pikir itu tidak akan menyadarkan peserta!

Di saat Adam akan mengakhiri ucapannya, aku mohon izin untuk ikut bicara ke peserta… Dan Ia mempersilahkan… (Sebagaimana rencana b’4).


“Temen2, apa artinya kalian ikut DT kalau berani berteriak-teriak ke Panitia??!, baru kali ini ada peserta DT berani ke panitia, malah meneriakkan ‘telanjangin…’ atau apalah itu…”. Aku mulai meninggikan suara dan jauh lebih serius sebagai Master. Saat itu bahkan aku siramkan air yang ada di gelas ke papan peraturan yang tertempel di dinding... “Apa artinya peraturan?!! Ha!!”, peserta mulai tegang, tapi tampaknya panitia malah bingung. Aku tahu itu karena memang yang mengetahui acara ini hanya 4 orang… termasuk Maihan aku pikir.”


Aku makin meninggikan suaraku, “Kita ga butuh peserta yang ga bisa menghargai orang lain, kita hanya butuh anggota yang bisa saling bantu dan menghormati… Siapa yang tadi siang teriak2 ke panitia bilang kita jelek atau apalah…?? Ha?! Siapa yang bilang telanjangin k’Maihan??”

…………

Aku menyiramkan setengah gelas air di kepala Januar, peserta yang mengaku salah. (aku berani melakukan ini karena mungkin masih normal untuk ketegasan, dan Januar tentu orang yang akrab denganku. Almamater yang aku pakai untuk ikut DT ini milik Januar.)


Lalu ada satu lagi peserta lain yang juga mengakui kesalahannya, aku berjalan ke belakang, mengambil secuil singkong rebus dan meleparkan ke arahnya, (itu ga kena!)… saat itu Januar berpendapat, “Iya saya salah, saya minta maaf... saya…” aku tak membiarkan ada peserta yang berbicara lama… aku rebut miknya dan kembali ‘membuat tegang’ peserta.


Saat itulah ada peserta semester 5 satu angkatan kita yang berpendapat sambil menangis, “Bal, ini keterlaluan! aku kecewa ma kalian…. kecewa…..!!” “Hei, kalian pun keterlaluan!! Dah, jangan ada yang nangis!” “Engga pokoknya aku kecewa…….” Mulailah kawan dekatnya ikut menangis, dan disusul dengan yang lainnya, di saat aku masih berbicara di depan…

“Bal, sini miknya! Aku yang ngomong..” kata Maihan

“Biar Mai, gw selesaian dulu…”

“Bal aku juga berhak ngomong!”

“Lo co-Master! Gw MASTER acaranya!!” Aku sadar suara itu makin meninggi, sementara Adam tanpa ku sadari tertunduk di belakang sambil beristigfar dan menangis………

“Bal, duduk ngomongnya Bal…. duduk dulu!” seru Ade dari samping dimana semua panitia berada.


Aku sadar aku masih bisa ‘mengendalikan diri” karena ini aku anggap bagian dari acara, dan ini bukan watak marahku yang sesungguhnya! Karena hanya ada dalam acara… sekali lagi hanya dalam acara... Tapi kemudian aku jauh lebih sadar ketika ade mengingatkanku untuk duduk, bahwa emosiku terlalu meninggi…. Dan itu adalah aku sedang marah, makanya ade memintaku duduk di saat aku bersitegang dengan Maihan.. bersitegang dengan maihan pun aku sadari sepenuhnya masih dalam “skenario” bukan sungguhan memarahi Maihan…..


“Oke, sekarang semuanya tenang, jangan nangis.. Begini, karena sudah malam kalian boleh kembali beristirahat…”

“Mai, tunggu! Gw pengen ngomong sebentar… beneran sebentar… 5 menit!” Aku tau segalanya mulai kacau! Apalagi acara ini segera ditutup maihan…

“Oke lima menit!” seru Maihan.

“Oke temen2… saya minta maaf… semuanya tenang… jangan nangis… Saya ngelakuin ini bukan emosi saya, ini hanya untuk mengingatkan kalian… ini hanya bagian dari acara yang sebelumnya kita persiapkan, tapi sayangnya hanya beberapa yang tau… Sekali lagi saya minta maaf kalau berlebihan…. Yang sebenarnya, pada akhirnya nanti saya akan kembalikan kalian untuk bersama membangun FP2I secara bersama dan saling menghargai…. Boleh saya senyum?? =) Oke, karena tidak mungkin dilanjutkan, saya minta maaf dan silahkan kembali ke tempat tidur……”


………………Aku 'menyesal ikut DT, bukan MUSCAB IMM!!....................


Ini yang aku sebut dengan “Menakar Ketegasan”…………. Sesaat aku menyesali diri terlibat dalam DT ini. Selesai itu, aku segera menghampiri Adam yang masih menangis terisak-isak… Dan sambil memegang pundaknya, “Dam, gw minta maaf… gw bener2 minta maaf… Lo tenang ya?”


Malam itu juga aku kumpulkan seluruh panitia………

“Bismillahirrahmanirrahim…. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang….. Temen2, sebelumnya saya minta maaf.… betul-betul saya minta maaf…. Saya engga tau ternyata akhirnya seperti ini…. Ini sebetulnya sudah dibicarakan, tapi cuma ada saya, adam, dimas ma ade yang tau,, itu pun mereka mang ga tau sejauh ini, karena saya pikir ini masih wajar… tapi rupanya saya juga justru kaget waktu tau Adam malah nangis… Apalagi peserta sem 5 yang terlalu menanggapi sampe nangis… saya berada dalam posisi yang salah dan sangat merasa bersalah!, saya menyesal….. padahal kalian tau? Saya sudah memikirkan akhirnya akan seperti apa… saya memarahi mereka tentang ketidakhormatan, terlalu berani, ga menghargai panitia dan sebagainya… nanti jika mereka sudah merasa sangat bersalah, saya akan bilang, ‘oke temen2, oleh karena itu mari kita bersama bangun FP2I dengan saling menghargai.. kita dukung satu sama lain…’ Ya, itu.. Dimengerti kan? Tapi tadi yang ada justru saya belum selesai, sudah terpotong karena panitia juga tidak kooperatif, ya saya akui karena kalian tidak tahu tentang rencana ini.. dan, pada intinya saya minta maaf…”


Ada yang baru aku sadari atas kejadian malam ini, aku baru sadar bahwa kebanyakan peserta adalah wanita yang mudah tersentuh perasaannya. Yah… itu satu dari sekian yang tidak sempat aku perkirakan. Seakan yang aku hadapi tadi adalah pria yang sama nalurinya denganku!


Malam itu villa Widuri Bogor mendadak sepi….. (Lebay dkt!)

Aku sebenarnya putus asa untuk bisa membangun kembali semangat mereka…


Saat itu sudah memasuki tengah malam… hanya ada aku, Risna dan Qori…

Dari Risna lah kemudian aku diberi tahu keadaan peserta, “Ka temen aku sms..: k’Iqbal keterlaluan na.. sekarang **** masih nangis….” Maka setelah membaca sms itu, aku kirim balasannya, berharap dapat memberikan pengertian. Dan, memang orang yang aku balas smsnya mengerti yang sebenarnya dari maksudku, tapi tidak demikian dengan yang lainnya….

“Gimana Risna? Kamu ada ide biar semuanya kembali seperti biasa???”

“Gimana kalo pake pihak ketiga ka? nanti malam kan ada muhasabah dari kakak purna, kita jadiin waktu muhasabah itu untuk cairin suasana.. ngembaliin semuanya”

Aku berpikir sejenak dan, sepertinya ini jalan terbaik.. maka saat itu juga aku bicarakan dengan kakak purna yang akan mengisi muhasabah….


Dan semuanya mulai tertidur,, hanya ada Qori….

“Kor, pinjam laptopnya ya?”

Aku ingin menuliskan tentang malam itu… malam dimana ketegasanku digugat!


Tiba-tiba Cat dan kawan2 yang sedari isya keluar, datang kembali ke vila…

“Bal, kita balik duluan ya? Gw ga mau bal kita ganggu acara ini….” terang salah satu dari mereka.

“Balik ke mana lo? Yah, gw taulah apa masalahnya… tapi ngapain lo balik malem2?”

“Kita mau ke rumah Dwi aja Bal” mereka bicara dengan nada putus asa, aku tahu Dwi memang di Bogor rumahnya, tapi cukup jauh dan ini tengah malam…. Sisi lainku memang mengatakan seharusnya mereka tidak ada di sini. Tapi…

“Bey, lo balik malem-malem gini, gw bukan kenapa2… tapi kalo lo kecelakaan gara-gara ngantuk di jalan..?? Gw khawatir bey…. Dah…. Jangan ambil resiko… tidur aja disini…. Masalah mau balik apa engganya ya gimana besok, bahaya kalo lo balik malam ini……….” Terangku sambil membawa beberapa bungkus mocacino.


Dan akhirnya mereka pun tetap bertahan di vila itu…

Aku sadar, secara profesional memang seharusnya mereka tidak di sini…. Tapi gimana pun juga jauh lebih lebih aku sadari kondisi mereka sebagai teman sendiri….. “Gw ga mau ada apa2 ma lo bey!”.


Aku melewatkan malam di depan laptop dan novel….

Sekalipun aku memegang laptop, aku sadar sesungguhnya tak ada yang aku tulis malam itu, karena otakku hanya menulis ulang kejadiaan menyesakkan malam ini… Dan sekalipun di depanku buku, tapi sesungguhnya pula tidak ada yang aku baca, karena naluriku hanya membaca kecerobohanku dalam memberikan bimbingan malam itu……….


03.00 am

Aku sudah berwudhu… dan satu persatu aku mulai membangunkan panitia untuk shalat malam sebagaimana direncanakan…

Malam yang khusyu….. aku bersyukur bisa kembali melafalkan bacaan shalat bersama para malaikat yang aku sadar tengah berdiri di antara kami malam itu.….. Berada dalam sepertiga malam seperti ini jauh membuatku tenang dan terkendali…. Sepertiga malam yang membuatku juga lebih mengenal siapa diriku…


Seusai shalat tahajud K’Rizki mengisi muhasabah…..

O…Muhasabah itu menghanyutkanku……..terlalu menenggelamkanku dalam totalitas jiwa yang teramat rapuh dimakan emosi…….Dan terlalu membenamkanku dalam jiwa yang lebih menuhankan logika……..

Aku menangis…….

Tak ku kira air mataku keluar dengan sendirinya…… Tak pernah aku menangis seperti ini…… Sejak SD aku sering mengikuti muhasabah dalam beberapa pelatihan, termasuk ESQ... tapi baru kali ini aku menangis.……..

Aku pantang menangis! Itu yang selalu aku agungkan…… Tapi kali ini…… biarkan aku menangis…………...Sebentar…...saja..


Saat itu pun hampir seluruh yang ikut dalam muhasabah hanyut dalam kesadaran mereka…. Dan K’Rizki mempersilahkan beberapa orang untuk berbicara… Lalu masing-masing mengutarakan maafnya kepada yang lain, dan mengakui kesalahannya……..


Air mataku makin deras keluar dari mata yang teramat kotor….. Aku menangis bukan karena malam ini telah melakukan kecerobohan dengan memarahi peserta… Bukan!


“Teman2……… malam ini saya merasa takut..….. takut…..… Saya bener-bener takut..……. Saya takut, karena malam ini saya tahu ada malaikat di kiri saya….…. Saya takut karena saya tahu ada malaikat di kanan saya…….. Demi Allah, Allah sedang melihat saya malam ini……….. Demi Allah, Allah tahu apa yang telah saya dan teman-teman perbuat………….. Teman-teman, saya minta maaf untuk segala salah………..” Aku tak berani membuka mata…… Biarkanlah terpejam seperti ini untuk sesaat…… Aku tak kuasa menangis…….. Seandainya sejak malam ini mata ini terus terpejam., maka mungkin tangis ini pun tak akan pernah aku hentikan………..


Dan aku sadar akan segalanya!

Inilah yang aku sebut sebagai “Kontemplasi Waktu dan Batu Loncat Perubahan”……


Pada akhir muhasabah, kita semua saling bermaafan …..

Sejak muhasabah itu, aku merasa jauh lebih tenang….. dan sepertinya bicaraku pun jauh lebih halus…..

“Temen2 semuanya, kita segera bersiap untuk shalat subuh……”

Subuh itu diimami oleh Dimas… dan seperti Dimas hanyut dalam ibadah khusyu itu…. Aku mendengar Dimas sesegukan dalam melafalkan bacaan shalatnya……..


06.30 a.m

Seperti hari sebelumnya, kita semua berolah raga….

Aku tahu bahwa peserta telah berubah persepsinya tentang diriku karena kejutan tadi malam yang pastinya sedikitpun sulit mereka terima… tapi sepertinya aktivitas hari itu berjalan biasa… bahkan diakhir olahraga aku sempat memberi games yang dari situ kebekuaan itu mencair…..


Hari ini kegiatan DT akan diisi oleh Outbond… lebih tepatnya serangkaian games yang akan diikuti oleh seluruh peserta. Dimulai dari jam 8 sampai siang….. dan Outbond itu berakhir di kolam renang….



Penutupan acara……

Ini pasti sedikit akan terasa menyakitkan bagiku, membaca kesan dan pesan dari peserta…

Selain itu akan ada pemilihan peserta dan panitia terpavorit!

O… rupanya aku masuk dalam nominasi panitia terpavorit, dan kesan pesan tentangku dari peserta tentunya akan menyinggung tentang kejadian tadi malam. “K’Iqbal berlebihan… itu ga bijak…”

God! Kamu dengar? Itu ga bijak…… baru kali ini ada yang bilang aku orang yang tidak bijak (dalam arti bukan berarti aku ini bijak). Maka mulai saat itu aku berfikir untuk tidak menggunakan kata ‘bijak’!.


Tapi ada juga yang berpendapat seperti, “Awalnya aku kagum dengan k’Iqbal karena pengetahuannya, tapi jadi benci karena tidak bisa mengontrol emosinya, dan akhirnya menjadi bangga karena bijak dalam menyikapi masalahnya… By: **** Hm, masih ada sisi yang bijak kq. Hhe.. =)


Yah.. pada akhirnya, semuanya telah terjadi….

Masing-masing orang telah membangun persepsinya masing2..

Walau naluriku menjerit karena aku dinilai lalai dalam mengutarakan emosi, tapi aku berterimakasih pada sejenak waktu yang telah membangunkan kehalusan watakku dan keterjagaanku atas diri yang kadang melupakan Tuhan.

Terimakasih untuk semuanya….


Dan melalui tulisan ini aku memberikan penghargaan sebesar-besarnya untuk orang yang sesat aku anggap ia malaikat saat jiwaku berada di antara keputusasaan dan rasa syukur…

Risna, Thank you very much..


Dan saya mohon maaf atas apa yang kalian anggap salah dari saya, semoga kita tetap berpikir positif untuk perubahan diri yang lebih baik… amien =)



GaLeri Foto:

-Master BaksOo..-


-Si Imut VS si Serius..-


-Maen Aer er….-


-Pelaku DT FP2I 2008… Caiyo!-






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comment:

Post a Comment