RSS

Sastra Psikologi

Halusinasi Hipnogogis
Oleh: Muhammad Iqbal

Adakah aku hanya mengalami semacam derealisasi ketika ku persepsikan
kacamata dan ke-lugu-anmu adalah totalitas eros dan tanathosku?? Atau agnosia
yang menyebabkan
atribusi internal dan aku mengalami semacam
skizofrenia simplek ketika justru ku yakini ada semacam gelombang
ketidaksadaran tentangmu!?? Atau kau anggap ini hanya sublimasi
dan proyeksi atas ketidakmampuanku mengorganisasi
setiap ego yang terbentur oleh inferioritas????
O, sebegini sadiskah saat aku mulai mencoba menerjemahkan logika Fromm
tentang Cinta??
Tak banyak yang aku inginkan darimu, aku hanya butuh sedikit
perasaan dan atensi!
Tak apalah jika kau tak mau tau tentang hipokampus-ku
yang terus mengecil dan ventrikel otakku yang terus membesar hanya
karena ada sebentuk memori kecil menyebut namamu?! Karena aku yakin
sedikit perasaanmu adalah terapi yang dapat mengembalikan
kepribadian dan substansi kehidupanku kembali nyata.
Jujur, perasaan ini telah mengalami depersonalisasi yang menjadikan
malam-malamku tergerus insomnia primer dan saat- saat siangku
adalah saat depresi mayorku!
Percayalah bahwa aktualisasi diriku adalah kebutuhan akan cinta dan memiliki,
dan superioritasku adalah keseluruhan id
yang hanya memiliki satu kata
: Kamu yang lugu dan berkacamata.
-Desember 2009-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Essai

Menjadi Mahasiswa Psikologi
Oleh:Muhammad Iqbal

Izinkan aku merangkum pengalaman 3 tahun berkuliah dalam satu tulisan ini, tentang menjadi mahasiswa Psikologi. Karena melalui sharing kita akan sama-sama lebih mengerti..

Maha-siswa,
Dulu aku tidak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya memiliki title baru sebagai maha-siswa. Uh! Ini membuatku bingung tentang bagaimana jadinya jika saya berhasil menjadi mahasiswa. Karena yang ada saat akan masuk kampus hanyalah petuah orang tua yang berbunyi, “Sst!! Jangan ikut2an demo!!“, “Hati-hati Jaringan Liberal!!“ dll. Tapi, pada saatnya tiba aku menjadi mahasiswa, “Oh.. gini tho yang namanya kuliah?!!” Hah!! Bergelut dengan Psikologi: Kuliah-kosan, kuliah-organisasi, kuliah-maen, demo, liburan, kerja, pacaran.. dll. Lalu setelah 3 tahun ‘duduk‘ di kampus, kau jadi bertanya, “Apa ya yang dah didapat setelah 3 tahun berkuliah??“ ....

Hm.. Bingunglah saya menjawab ini..!! Karena rasanya ini hanya tentang menjalani hidup, hampa euy! Jika kalian bertanya pada saya tentang PSIKOLOGI, ya mungkin saya bisa menjelaskannya, dari mulai sejarah, teori, metodologi, sampai aplikasi... Tapi rasanya bukan penjelasan psikologi yang saya inginkan! Lalu jika kalian bertanya pada saya tentang organisasi, ya mungkin juga saya dapat menjawabnya, dari hal membuat porgram, pembentukan struktur sampai membuat event besar. Tapi sepertinya bukan hal ini pula yang saya inginkan..

Ada cita-cita, harapan, idealisme dan apalah itu namanya yang jauh lebih besar yang harus didapat jika seandainya saya menghabiskan beberapa waktu untuk berkuliah... (Kita tidak pernah tahu betapa berharganya kuliah karena kita tidak mau tahu betapa sulitnya orang lain yang ingin berkuliah). Tentu kita sama-sama tahu tentang orang tua yang mempekerjakan anaknya setelah tamat dari SMA karena tidak ada biaya untuk anaknya berkuliah? Dan tentang pengangguran yang melintas melewati gedung kampus tanpa pernah bisa merasakan ‘nikmatnya‘ berkuliah‘?? Ya maka beruntunglah kita dapat menikmati ‘indahnya‘ kuliah.. Tapi sepertinya kita menjadi manusia paling rugi jika kita berkuliah tanpa pernah memiliki harapan atau pencapaian!?

Kita tidak sedang membahas bahwa ada di antara kita yang terjebak, terdampar, terpaksa atau coba-coba berkuliah di Psikologi, karena apapun itu, yang pasti adalah saya, kamu dan yang lainnya adalah orang-orang yang sudah terkotak dalam ruang bernama Psikologi, jadi mau tidak mau berada di kampus ini harus memiliki harapan!

Saya akan jujur tentang harapan saya untuk alasan mengapa saya membuang waktu selama 4 tahun di kampus ini. Saya ingin menjadi ilmuwan psikologi (usai S1&S2), saya ingin skripsi saya menjadi buku, saya harus memiliki keterampilan khusus dalam psikologi (Ex; Hipnosis/grafologis/menafsirkan mimpi, etc), saya harus mengajak kawan2 saya untuk lebih banyak berdiskusi dan berliterasi, dan saya perlu pengalaman luar biasa sebagai mahasiswa (mendaki gunung/menjadi demonstran/ menginjak tanah terjauh di Indonesia) dll.

Sebagian harapan itu telah saya capai, dan saya perlu mencapai yang lain.. Jikalah tidak tercapai, saya tetap bangga karena saya pernah memiliki harapan. Lalu, bolehkah saya tahu apa HARAPAN kawan2??

Pada akhirnya, kita perlu menemukan lebih dalam apa sesungguhnya yang ingin kita harapkan ketika kita menentukan pilihan untuk membuang waktu cukup lama di kampus ini. Jika hanya berkuliah lalu menggeluti absen & tugas di kelas selama 4 tahun, dan akhirnya bisa kerja karena S1, rasanya semua orang bisa melakukan ini..

Ini tentang memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain, dan tentang menemukan makna.. Saya hanya khawatir dengan apa yang disebut oleh Victor Frankl sebagai ‘kehampaan eksistensial’. Hampa, hampa, hampa........

-Desember 2009-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sebuah sajak bagi kampus

“Countertrasferensi Ilmu”

Oleh: Muhammad Iqbal


Masa depan itu bernama kampus berlantai 4..

Pengetahuan itu bernam absen..

Pemahaman itu bernama pilihan ganda..

Keberhasilan itu bernama teman pintar..

Penglaman itu bernama waktu di kampus..

Dan kecerdasan itu bernama makalah..

Aku menjadi seperti apa kata dosenku!

Tak ada pilihan! Kecuali itu atau nilai C



“Menjadi skizofren“

Oleh: Muhammad Iqbal


Biarkan aku menjadi skizofren!

Aku ingin tahu rasanya menjadi skizofren

Biarkan aku menjadi autis!

Aku ingin tahu malunya menjadi autis

Biarkan aku mengalami trauma!

Aku ingin tahu pedihnya mengalami trauma

Biarkan aku menjadi..!!

Karena kau tak percya pada dosen dan pada buku!


------

*Di bawah langit kosan pak Syarif, Otober 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

501


Jum’at: Juli 17, 2009

02:30 am. [Jam 2 malam!]


Ini sudah sangat malam, tentu sudah waktunya tidur.. Tapi entah mengapa malam menjadi sahabat terbaik bagiku, sehingga bagiku ‘tidurlah hanya jika mengantuk’. o,O


Ini belum ngantuk, tapi seharusnya cukup lelah karena pekerjaan.. Pekerjaan? Ya, aku memang bekerja… Aku bekerja [part time] untuk mengisi liburan semester ini. Jika pada liburan semester2 sebelumnya diisi dengan menjadi wartawan, atau mempersiapakan kegiatan di kampus, atau hanya sekedar perbaikan gizi dan mengikuti episode film Avatar di rumah, maka semester ini aku dapat magang di salah satu Toko Jeans di Serang, atau satu-satunya toko/dealer resmi Levi’s di Banten.. Toko Krakatau!

Ini menjadi pengalaman unik dan menarik untuk dibagikan! Let’s share..


Ini membuatku senang dan bangga bisa menjadi karyawan di Jeans Store.

Sudah dua minggu atau tepatnya 15 hari aku bekerja di toko Jean’s ini.. Pekerjaan disini tidak berat, hanya menjaga toko, ya kira-kira hanya itu.. Mengapa aku bisa magang di sini? Ya itu tidak lain karena pemilik toko masih teman Bapakku dan kebetulan toko ini sedang membutuhkan karyawan.. :D Aku mulai bekerja seminggu sejak libur kuliah. Pada hari di mana aku minta izin untuk bisa dapat pengalaman bekerja [melamar-red], maka pada hari itu juga aku dipersilahkan untuk bekerja oleh pemilik toko.. Di toko ini ada dua macam karyawan, karyawan yang tinggal di dalam dan yang tinggal di luar. Aku termasuk karyawan yang tinggal di luar dan ada 3 orang lainnya yang sama denganku. Karyawan luar menerima gaji tiap hari, dan bekerja 8 jam sehari, bekerja berdasarkan sift yaitu jam 09.00-18.00 dan 13.00-21.30,,


Awal menginjak toko ini aku bingung, benar-benar bingung...!!

Banyak sekali tumpukan celana di rak, etalase, ato yang digantung dengan berbagai macam brand. Dari sekian banyak itu aku hanya mengenal Levi’s dan Lea.. Itu pun hanya kenal merk.. Lainnya ada Wrangler, Lois, Lee Cooper, Jimmy Martin & Cardinal.. Ini menjadi tantangan tersendiri karena aku harus belajar cepat mengenali barang-barang ini.. :O


Oya, Toko Krakatau ini sudah sangat lama berdiri kira-kira sudah 30 tahun.. Sehingga sudah cukup banyak memiliki pelanggan.. Orang-orang (termasuk aku) mengenal toko ini sebagai toko dengan barang-barangnya yang mahal! Ya, wajar saja, setelah aku menjadi karyawan di sini aku baru mengerti mengapa barang2nya didominasi oleh barang2 yang harganya relatif mahal.. Semua barang yang dijual di sini adalah produk ASLI, jadi jangan kaget kalo ada 1 celana yang dibandrol dengan harga Rp. 699.999.- itu Levi’s seri 501.. atau kemeja seharga Rp. 500.000.- itu kemeja L’eone Uomo. Karena harga2nya yang mahal, tentu toko ini diperuntukkan bagi orang-orang dengan budget yang cukup besar.. Tentunya beda kelas dengan toko-toko lain yang harganya bisa dijangkau oleh kelas manapun.. Maka yang menjadi pelanggan toko ini tak lain adalah pejabat, pengusaha, pedagang, hingga bupati.. (Tanpa mengecualikan masyarakat biasa). Dan sekali waktu aku pernah melayani keluarga Bupati Serang berbelanja di sini..


Seperti halnya toko-toko lainnya, toko ini juga mempunyai service tersendiri yang berbeda dan menarik di bangin yang lainnya. Misalnya, setiap pembelian celana gratis potong jika terlalu panjang, lalu setiap uang kembalian dari toko ini akan berupa uang baru, dan lainnya keamanan toko ini terjamin, karena keamanan toko ini dikenal orang selalu dijaga oleh orang2 yang capable dalam hal kemanan, diantaranya: mantan TNI, Polisi atau “Jawara“ [dalam tanda petik].


Toko Karakatau tidak begitu besar, hanya satu lantai, tapi di sebelahnya berdiri toko ‘Anak Krakatau‘, itu toko yang menyedikan pakaian bagi anak-anak dan wanita. Sistem yang diterapkan di toko ini cukup ketat, khususnya bagi karyawan luar.. Ada beberapa peraturan yang tidak boleh dilanggar, seperti tidak boleh makan di dalam toko atau ke luar saat bekerja. Dan yang menarik adalah adanya sistem bonus. Nah, ini dia! Selain gaji aku dan yang lainnya mendapatkan tambahan dari bonus harian, itu adalah bonus dari penjualan.. Misal jika aku menjual jeans seharga 699.999.- maka bonusnya 7.000.- atau jeans seharga 320.000.- bonusnya 4.000.- Semua penjualan perhari diakumulasikan, dan dihitung berapa bonusnya.. Bonus sehari terkecil yang pernah aku dapatkan 2.000.- dan paling besar 50.000.- Jika ditambah dengan gaji harian itu sudah sangat lumayan..!! Baru kali ini aku benar-benar bekerja dengan penghasilan yang cukup, tiap hari aku mendapatkan gaji dan bonus, jika diakumulasikan ya kira-kira untuk 2 bulan aku sudah bisa lebih dari sekedar membayar kuliah.. Alhamdulillah.. :D


Sisi lain pekerjaan..

Karena bekerja ini aku sedikit melupakan kuliah, belajar maksudku.. Belajar tentang materi perkuliahan.. Bekerja 8 jam sehari cukup membuatku letih, sisa waktu bekerja hanya sempat untuk tidur, makan, fesbukan, dan menonton TV.. Komunikasi dengan teman2 pun berkurang, fesbuk pun hanya sekedar untuk mengganti status, selebihnya mencari informasi dari kawan2.. Karena bekerja juga sepertinya yang menjadikan porsi makanku jadi berkurang, ini karena selama bekerja hanya boleh makan sekali waktu saja.. Padahal niatnya liburan ini akan ada perbaikan gizi dan otak, tapi ternyata seminggu setelah liburan aku sudah bekerja.. Jadi berubahlah rencananya. Ya.. ada baik dan buruknya memang.


Dari bekerja juga aku jadi mengerti, ini tentang pelajaran moral yang aku dapatkan! Mengapa ada orang yang hobi berbelanja dan mengapa ada yang tidak??? Khususnya wanita mungkin?? Tau mengapa?? Jawabannya mudah sekali, karena orang yang hobi berbelanja mereka punya cukup uang untuk berbelanja, sedangkan orang yang tidak punya hobi belanja mereka tidak punya cukup uang..! Hhahaha.. :D


Aku menjadi mengerti hal ini karena ini sedikit terjadi padaku, belakangan aku jadi hobi berbelanja. Hahaha.. :D Ya atau sekedar betah berlama-lama di mall, toko, atau tempat2 berbelanja semacam alfa midi atau alfamart.. Lainnya mengajak adik2ku bermain ke pameran, membelanjakan sedikit penghasilan dan semacamnya.. >,o Hati-hati! Jika kamu memiliki banyak uang, jangan sempatkan dirimu untuk berkunjung ke tempat berbelanja jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak!“ :D


Kesimpulannya, tentu karena bekerja aku jadi lebih mandiri dan bisa lebih berbagi dengan yang lain.

Inilah dunia kerja, dunia yang mengajarkanmu kedewasaan dan kemandirian, dan pada waktu di mana untuk sejenak kamu melupakan sisi lain dari kehidupan... ayoO bekerJa...!! =D




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS