RSS

Menakar Tokoh NasDem yang Idealis untuk Jadi Capres



.
Kekuatan politik Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai satu-satunya parpol baru yang lolos sebagai peserta pemilu 2014, memang tak bisa dinilai kecil meski tengah dilanda konflik internal. Partai NasDem, setelah mengukuhkan Surya Paloh sebagai ketua umum, akan melangkah menentukan capres atau cawapres. 
.
Partai Nasdem setidaknya memiliki 2 nama yang selama ini diisukan akan menjadi capres, yaitu Surya Paloh dan Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto. Siapa yang layak?

Surya Paloh sejak mendirikan Partai NasDem memang sangat berambisi untuk memastikan memiliki kendali penuh atas partai, salah satunya dengan pengukuhan dirinya sebagai ketua umum. Namun nama Endriartono Sutarto juga tak dianggap remeh. Salah satu alasan Endriartono masuk NasDem adalah mendapatkan cukup kekuatan politik untuk memperbaiki Indoesia. Siapa yang layak?

"Tergantung nawaitu (niat) masing-masing tokohnya ingin dicapreskan atau dicawapreskan, karena kalau tidak mendapat porsinya bisa-bisa malah hengkang. Dan akhirnya kita bisa membaca dengan kasat mata bahwa itu nafsu syahwat politik para tokoh masing-masing," kata pengamat politik dari LIPI, Prof Siti Zuhro kepada detikcom, Kamis (24/1/2013).

Menurutnya, ambisi untuk menjadi capres atau cawapres tidak bisa dengan hanya ambisi atau hitung-hitungan politik di internal bahwa ia diusung oleh partai, namun jauh lebih penting adalah idealisme dan konsep memperbaiki dan membangun negara Indonesia.

"Bagaimana ingin menjadi tokoh nomor 1 di Indonesia atau nomor 2 jika tidak ada jiwa yang tulus, idealisme yang tinggi. Di saat negara sedang terpuruk, Jika memiliki idealisme, maka di situ dia ada jiwanya," ucapnya.

Lebih dari itu, Siti Zuhro menuturkan entah Surya Paloh atau Endriartono yang akan dicapreskan, tetapi pengakuan publik kepada bakal capres tak bisa diabaikan. Bahwa keduanya tokoh NasDem bisa jadi benar, tetapi apakah ketokohan itu diakui atau mendapat legitimasi publik masih perlu diuji.

"Karena tokoh sebenarnya tidak perlu dia menokohkan diri, tapi diakui ketokohannya oleh publik. Oleh karenanya siapapun yang tidak ditokohkan oleh publik jangan memaksakan seolah dirinya tokoh," ungkapnya.

*Detikcom

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comment:

Post a Comment