-------------------------
Ini hari yang paling gw tunggu….!!
Gw cuma penasaran, apa sebenarnya gagasan yang capres & cawapres lain bawa sampe mereka berani menjadi Capres/Cawapres..?! Gw juga pengen tahu sejauh mana pemahaman mereka tentang BEMF, Psikologi dan segala tetek bengeknya?! Termasuk sejauh mana mereka mampu membaca kebutuhan sesungguhnya mahasiswa Psikologi.
Hanya ingin membandingkan visi misiku dengan yang lain, bukan menanggap remeh, karena tentu mereka yang dicalonkan adalah orang2 yang cerdas juga..
Debat berlangsung di lobi kampus Psikologi, dengan moderator Bu Yunita M.Psi.
Capres dan Cawapres didudukkan di depan, disaksikan oleh cukup banyak mahasiswa Psikologi.
Aku dan Fakhry telah mempersiapkan Visi Misi, yang bagiku ini adalah kebanggan karena bisa mengusungnya untuk perjuangan sesungguhnya. Inilah Visi Misi itu:
Visi:
- Membangun gerakan literasi kampus
- Mengembangkan intelektualitas melalui semangat kajian
- Menumbuhkan daya kritis mahasiswa
Misi:
- Mengembangkan budaya membaca melalui pemberdayaan perpustakaan dan ruang baca kampus
- Menumbuhkan semangat menulis/jurnalisme kampus melalui media literasi
- Aplikasi ilmu psikologi pada berbagai bidang
- Menumbuhkan semangat kajian dan budaya diskusi
- Mengembangkan wacana Psikologi /Psikologi Islam
- Aksi sosial mahasiswa
Perlu dijelaskan??
Aku pikir tidak perlu,, karena mudah saja memahaminya.
Ternyata seperti yang sudah dapat diperkirakan, semua unek-unek yang aku punya tentang kampus, mahasiswa, organisasi mahasiswa, dan politik kampus, tertumpahkan juga. Aku menantang daya kritis mahasiswa dan segala kebusukan politik kampus. Tentu aku bagian dari ‘kebusukan’ itu, karena aku ada di kampus. Aku juga melawan setiap argumentasi lawan dengan gaya orasi yang kadang halus tapi ‘menyakitkan’.
“Saya ingin ada perubahan di kampus ini! Dari tahun ke tahun, BEM engga pernah menunjukkan posisi perubahan itu.. Mereka diangkat sebagai BEM, lalu jika telah selesai waktunya, mereka turun, tanpa meninggalkan perubahan?!! ‘Saya membawa perubahan pada budaya literasi kampus’. Menggalang buku dari mahasiswa untuk perpustakaan, dan menambahkan sebagian dari anggaran BEM. Maka nantinya tentu koleksi perpustakaan kita akan jauh lebih banyak dan up2date! Sehingga jika saya telah usai dari BEM, orang akan melihat bahwa perpus yang penuh dengan buku adalah perubahan yang ditinggalkan oleh BEM!”
Beberapa golongan sempat terkena kritikan, yang itu tidak pernah dikritisi oleh yang lain,
“LDK BUKAN PARTAI!! Mengapa ada yang berani melibatkan UKM seperti LDK dalam politik. Inilah politik yang terlalu jauh menyeret kita, sehingga kita lupa pada fitrah kejujuran kita!”
Dan ungkapan yang saya gunakan juga saat dipilih sebagai ketua komisariat Psikologi,
“Temen, jika nantinya saya menjadi presiden BEMF, maka, Jika saya lupa, ingatkan saya. Jika saya salah, tegur saya! Dan jika saya tidak layak lagi untuk memimpin, berhentikan saya!”
Setiap kata yang saya ungkapkan saat debat itu, menuai cukup banyak sorak dan tepuk tangan dari mahasiswa, optimisme itu begitu kuat saat berorasi tentang visi misi, dan saat itu saya beritahu Fakhry (Cawapres), “Ry, kamu tahu? Darah kemenangan mengalir deras saat ini..!!”
0 comment:
Post a Comment