Besok (Senin, 24/11) adalah hari pertama bagi seluruh partai untuk memasang atribut kampanye.
Sampai malam di mana besok seluruh calon akan menampakkan diri mereka melalui atribut kampanye, nyaris tidak ada yang tau kalau aku juga adalah salah seorang Capres, termasuk teman sekosan yang juga Capres BEMF.
Malam itu sekitar pukul 10.00 aku dan Fakhry menuju kampus untuk memasang atirbut partai kami, Progressive. Itu keadaan yang betul2 menegangkan, bagaimana tidak, aku tentu curiga akan ada orang2 partai lain yang juga akan memasang atribut malam ini. Dan menjadi memalukan, karena tidak ada sejarahnya Capres dan Cawapres sibuk memasang atribut mereka sendiri??! Huffh,… Tapi resiko harus aku ambil.. Ini semua aku lakukan karena IMM ada di pundakku!
Benar saja, ketika tiba di kampus, ada beberapa mahasisiwa yang tengah berkumpul. Kami menjadi makin kikuk karena bersama motor yang dikendarai, kami membawa serta banner (spanduk) dan standing banner.
“Koq Capres ma Cawapres sibuk pasang atribut??”, itu mungkin komentar mereka.
Di lobi kampus, aku masih sibuk berdiskusi dengan Fakhry untuk menentukan tempat dimana banner ukuran 1 x 3 meter akan dipasang. Belum usai menetukan tempat, tiga orang datang mendekat, “Pasang spanduk bang?”. “Yaa kita liat2 aja dulu kondisi kampus”.
Yah, aku hanya bisa menunggu mereka pergi, sambil berpura2 mencari tempat yang cocok memasang banner… Dan, mereka pun pergi.
“Ry, pasang sekarang jangan? Kalau pasang sekarang mungkin aja spanduk kita ada yang nyobek atau dicabut ma mereka, kalau besok kita ga punya tempat strategis untuk pasang banner, dan terlalu mendadak?”
“Gimana baiknya aja bang…?”
Akhirnya kita putuskan besok aja, karena malam ini lebih beresiko.
Maka malam itu, banner kami sembunyikan di samping kanan motor, terselip diantara kaki kami. Hal ini dilakukan agar ketika melewati masa partai lain yang tengah berkumpul, mereka mengira banner kita telah terpasang, padahal belum..
“Ry, banner ini kita simpan di mana? Kalau di kosan saya, temen2 bisa tau malam ini kalau saya Capres, dan itu bakal nimbulin banyak komentar, yaa kamu tau di kosan saya semuanya saingan untuk PEMIRA ini. Apa kita bawa ke asrama IMM aja? Besok pagi kita ambil?”
“Kalau di asrama IMM bisa repot lagi, biar saya bawa aja bang ke rumah, bisa koq di balik jaket”
Entah apa yang harus aku katakan lagi untuk loyalitas seorang anggota, 2 banner atribut kampanye yang telah dilipat, diselipkan oleh Fakhry di belakang jaketnya untuk dibawa pulang, yang besok akan dibawa lagi ke kampus. Padahal jarak kosanku hanya sekitar 10 langkah dari tempat kami mendiskusikan persiapan kampanye besok. Ini semua hanya karena idealitas!
Maka aku berjalan masuk ke dalam kosan dan menyembunyikan besi banner di samping meja belajar kosan… Malam itu aku membuka komputer dan menulis,
“Aku janji IMM dan Progressive akan BESAR di kampus!!”
0 comment:
Post a Comment