RSS

Ilusi di Kampus

“3 Meter Dari Tempat Kamu Belajar!“

Oleh: Muhammad Iqbal


Ini tentang keseharianku, keseharianmu dan keseharian ‘selain aku dan kamu‘. Tentang apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya. Tentang rutinitas dan tentang nilai rutinitas.


Lalu tentang apa jika aku, kamu dan selain aku dan kamu berbondong-bondong menuju pernikahan kerabat untuk mendapatkan kipas kecil yang akan kita gunakan karena AC di kampus belum juga terpasang?? Atau berbondong-bondong menuju Pasar Tanah Abang untuk juga mendapatkan kipas kecil karena pernikahan kerabat pada beberapa minggu ini tidak terlaksana. Tentang apakah kampus yang tak ber-AC??


O, ini [mungkin] hanya tentang anggaran, mungkin tentang waktu, tentang kesiapan, dan mungkin hanya tentang mahasiswa yang tak terbiasa dengan ruang yang tak Ber-AC. “Aku ga bisa belajar kalo ga ada AC..“. Tapi tak apalah, toh AC itu akan segera dipasang... Bukankah kau bisa melihat sendiri ada kabel AC [mungkin] yang tergantung 5 meter dari lantai tempat aku dan kamu belajar..??


O, itu kabel untuk AC?? Rasanya setahun lalu kita dikabari bahwa kampus kita akan segera dipasang AC, tapi jika aku tak salah menghitung ini sudah setahun... O, mungkin ukuran tahun kita dan tahun ‘selain aku dan kamu‘ itu berbeda.


Biarlah...Rupanya ini hanya tentang ilusi, menggantungkan ‘sesuatu‘ 5 meter dari tempat kamu dan aku belajar agar sama-sama kita persepsikan itu sebagai AC.. Ilusi!


Lalu tentang apakah kampus 4 lantai yang tak memiliki lift??


O, ini [mungkin] hanya tentang syarat, mungkin tentang aggaran, tentang waktu, atau mungkin hanya tentang mahasiswa yang tak terbiasa berolahraga... “Kampus harus 5 lantai kalo mau pasang lift“.

Nah, jadi biarlah... Kampus kita memang hanya 4 lantai tak bisa ditambah.


Toh itu sehat membiasakan aku, kamu dan selain aku dan kamu untuk berolahraga... Rupanya kampus ini selain mengajar kesehatan mental, juga tentang kesehatan fisik. Aku sepakat!

Lalu tentang apakah perpustakaan yang bukunya rusak dan tak terganti, tentang apakah lemari buku perpustakaan yang lengang karena tak ada tambahan buku?

(IMM menyumbangkan 15 buku psikologi untuk perpus tapi tak ada diperpus)


Tentang apakah kampus yang memperbaiki gedung namun tidak memperbaiki budaya mahasiswa...??


Tentang apakah......???

Dan tentang apakah....??


O, aku berlebih. Bukan itu semua inti pembicaraanku. Bukan tentang AC, Lift, atau tentang perpustakaan. Sungguh bukan itu! Karena yang aku tanyakan hanya satu dan hanya satu pertanyaan. Seperti hanya satunya pertanyaan mahasiswa…


Tentang apakah kampus megah namun sepi dari budaya intelektual?


Tak ada budaya diskusi…

tak ada budaya literasi…

Rasanya nafas mahasiswa tercium amis tanpa budaya intelektual!

Ini hanya tentang pembelajaran!


Bukankah dulu kita berharap akan ada perbaikan, peningkatan, dan pembelajaran jika kita telah menempati kampus yang baru…???

Padahal harapan itu realistis!


Aku sendiri dulu memiliki harapan, “jika kampus baru selesai, aku berharap akan ada banyak pojok diskusi, semacam halaqah atau kelompok2 diskusi. Walau hanya 2 orang...“. Sekarang, setelah kampus ini jadi, diresmikan, megah dan indah… Mengapa harapan kita pada budaya intelektual belum juga terwujud.

Padahal tinggal melakukannya!


Berharap akan dipasang AC atau lift jika kampus baru berdiri, itu bukan harapan..! Karena memang tak perlu berharap dan mengharapkan [seperti] itu..


Kini,

Saatnya kita menempati ruang-ruang lengang dikampus dengan diskusi dan literasi...

Mengisi rongga-rongga udara kampus dengan argumentasi dan teori..


Lalu menutup setiap celahnya dengan ibadah...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comment:

Post a Comment