Ini hari yang gw tunggu.. Kampanye!
Yeah.. This is My Day!
Dari tahun ke tahun, format kampanye partai adalah menggalang masa sebanyak-banyaknya untuk bersama berkoar-koar, lalu mereka akan masuk ke tiap fakultas (untuk BEMU), dan mereka berorasi sekencang-kencangnya tentang visi misi mereka. Dan ini bisa dipastikan 100% menggangu kuliah. Maka aku tawarkan konsep lain dari kampanye, “Kampanye gw ga boleh ada yang orasi, biar buku yang bicara!”. Tiap orang aku instruksikan untuk membawa buku ke kampus, di lobi kampus nantinya akan aku gelar perpustakaan sehari. “Kampanyeku adalah Membacaku!”.
Jika kampanye2 sebelumnya partai lain membagikan berbagai macam asesoris, seperti pin, gantungan Hp, kipas, permen ato wafer, dsb. Maka aku cukup membagikan ilmu, yaa ditambah selembar kertas berisi profil capres & cawapres, hand book, dan cokelat…
Pagi-pagi sekali, Fakhry dengan mobil sedannya menjemputku ke kosan. Dia bawa sekitar 100 buku, aku sendiri membawa buku yang ada di kosan seluruhnya sekitar 35 buku.
Di kampus… Seperti yang bisa kita perkirakan tentang peraturan kampanye (yaitu pencabutan atribut partai lain), di kampus II sudah bersih dari atribut partai2 lain, itu bukan dari Progressive yang melakukan pembersihan, tapi nak2 BOENGA. Aku bahkan pagi itu masih sempat melihat nak BOENGA yang melepas sebuah poster di dinding2.
Maka dengan leluasa, aku dan yang lain memasang bendera Progressive beberapa buah. Dan sesuai rencana, kita sulap lobi kampus jadi perpus. Buku-buku berjumlah sekitar 250 buku hadir di lobi kampus. Gw cuma bangga aja kalo mahasiswa Psikologi UIN nantinya dikenal dengan mahasiswa yang kuat budaya bacanya…
Oya, ada yang menarik. Aku bisa sebut kampanyeku ini adalah sintesa dari kampanye partai2 sebelumnya. Ada partai yang membuat slogan, “Dalam memilih pasti ada KERAGUAN, dan RAGUan HANA-lah pilihan terbaik!”. Maka aku membuat yang baru, “TIDAK ADA KERAGUAN DALAM MEMILIH, IQBAL-LAH PILIHAN TERBAIK!” Hhe…
Juga ada capres dan cawapres yang menuliskan IPK mereka saat berkampanye, yaitu 3,01 untuk capresnya dan 3,2 untuk cawapresnya. Maka aku mensintesa itu, menuliskan IPK-ku dalam Profil saat berkampanye, IPK-ku 3,5. Wah.. Songonk ne.. Hhe… kampanye cuy!
Dan teknik kampanye lainnya.
Alhamdulillah… dukungan makin banyak berdatangan, dari mahasiswa, dan termasuk dari Pudek dan Dosen2 yang sempat melihat kami berkampanye,
“Nah, gini dong kampanye, ga pake berisik…”. Bu Rena
“Yaa, bagus baL…”. Pak Rahman (Pudek III)
“Jangan sekarang aja dong adain perpusnya, harus seterusnya…” Bu Yuvi
Yeah…. Thank’s semuanya! =D
Dan kampanye hari itu diakhiri dengan soto ayam dan es teh manis di tempat makan depan kampus II. Hhe…
0 comment:
Post a Comment